Hikmah Kesibukan/Kerepotan Anak Merawat Orang Tua Sakit

Hikmah Kesibukan/Kerepotan Anak Merawat Orang Tua Sakit

Merawat orang tua ayah yang sudah berumur sepuh 81 tahun, apalagi dalam keadaan sakit,  rasanya memang sangat merepotkan dan melelahkan kita. 

Secara fisik, kemampuan gerak orang tua kita sudah sangat terbatas dan sangat banyak membutuhkan bantuan kita, seperti mulai dari memandikan, menuntun dan menyuapi makan minum. Kadang orang tua minta di pijat dan di temani tidurnya.

Merawat orang tua ( ayah dan ibu) yang sakit adalah salah satu kewajiban anak terhadap orang tuanya, selain berbakti, berkata atau berbicara dengan lembut terhadap orang tua, menaati perintah orang tua dan menjauhi apa yang tidak disukai orang tua. 

Dalam Al Qur'an Surah Al-Isra’ : 23-24 Allah Subhanallahu Wata Ala berfirman yang artinya; “Dan Rabb-mu menyuruh manusia untuk beribadah kepada-Nya dan selali berbuat baik keada orang tua. Jika salah satu atau keduanya berusia lanjut. Maka jangan mengatakan ‘ah’ dan membentaknya” (Al-Isra’ : 23)

“Dan katakanlah kepada keduanya perkataan yang baik dan rendahkan dirimu dengann penuh kasih sayang. Dan katakanlah, “Wahai Rabb-ku sayangi keduanya sebagaimana mereka menyayangiku di waktu kecil” (Al-Isra’ : 24)

Al Qur'an surat An-Nisa : 36.
“Dan sembah Allah serta tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu, lalu berbuat baik kepada orang tua”

Al Qur'an surat Luqman : 14-15
“Dan Kami memerintah kepada manusia untuk berbakti kepada prang tua, ibu yang telah mengandung dalam keadaa lemah dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kalian kepada Ku dan kepada orang tua. Hanya kepada-Ke lah kamu kembali.” (Luqman : 14)

Kewajiban sebagai anak yang tingga di kota lain untuk berkunjung ke tempat di mana orang tua tinggal saat Ayah atau ibu kita sedang sakit, maka sangat dianjurkan untuk meluangkan waktu pulang menengok.

Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Muslim, Rasulullah bersabda : ” Sungguh merugi, sungguh merugi, sungguh merugi seseorang yang mendapatkan kedua orang tuanya sudah renta atau salah seorang dari keduanya namun tidak dapat membuatnya masuk surga.” (HR. Muslim)

Dari hadits ini dapat kita ketahui keutamaan merawat kedua orang tua yang sudah merawat dan membesarkan kita sejak buaian hingga dewasa.

Sebagai anak, tentunya kita harus selalu siaga dalam mengurus orang tua kita. Sebagaimana dulu ketika kita masih bayi, ayah dan ibu telah melakukan yang terhebat untuk kita anak-anak beliau hingga kita menjadi seperti sekarang ini.
“Kamu dan hartamu milik ayahmu.” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah)

Hikmah dari kesibukan atau kerepotan anak merawat orang tua yang sakit diantaranya:
1. Lebih dekat pada Allah, pada kondisi sakit, semua orang akan mendoakan “Syafakallah atau Syafakillah” Semoga lekas sehat. Ini menjadi pengingat bahwa sehat sangatlah mahal. Kita yang merawat atau menjaga orang tua menjadi lebih banyak bersyukur pada Allah, karena nikmat sehat yang tiada tara. Adapun untuk orang tua yang sakit, kitapun masih bisa bernapas lega dan bersyukur karena beliau sudah tertangani dengan baik.

2. Lebih dekat dengan orang tua, meskipun maut itu bisa datang kapan saja, tetapi mendapati orang tua kurang sehat, tentu kita sedih dan khawatir. Akan sangat membahagiakan jika orang tua kita dalam kondisi sehat. Salah satu berkah merawat orang tua yang sakit adalah kita akan lebih dekat dengan orang tua. Ketika sakit datang, mungkin ada rasa sesal pada kita megapa kurang jeli, dan kurang cermat mengurus ayah atau ibu kita, sehingga jatuh sakit. Perasaan seperti inilah yang akan membuat kita manjadi lebih dekat (secara psikologis) dengan orang tua.

3. Menjadi sarana mendidik anak bagaimana cara berbakti kepada orang tua, pendidikan yang paling baik adalah memberi contoh nyata. Kerelaan kita menjaga dan merawat orang tua akan menjadi suri tauladan bagi anak-anak kita, sekaligus pendidikan bagi anak-anak kita tentang cara berbakti kepada orang tua ketika sakit, dan bagaimana cara mengurus ibu atau ayah yang sedang sakit.

4. Bersabar, karena sakit adalah cobaan, maka bersabar adalah obat terbaik supaya bisa sehat kembali secara sempurna.

5. Berkata dan bersikap lembut, dalam salah satu ayat dalam Alquran disebutkan “Wabil walidaini ikhsana” dan kepada kedua orang tuamu, berbuat baiklah. Kata baik di sini mengandung arti baik pada lisan, sikap dan perbuatan.

6. Merawat dengan hati-hati, dokter pasti memberi arahan bagaimana harus merawat dan mengurus orang tua supaya lekas sehat kembali. Tugas kita adalah melaksanakan apa yang dikatakan dokter yang merawat orang tua kita, supaya kesembuhan segera bisa dirasakan.

7. Tidak membuat hati orang tua terluka, tentu kita ingat pepatah yang mengatakan bahwa hati yang bahagia adalah obat. Maka jika kita ingin orang tua segera sembuh, maka jagalah perasaan beliau jangan samai sedih apalagi terluka.

8. Ikhlas, karena orang tua kita sudah sepuh tentunya sikap kita harus ikhlas dan siap menerima ketentuan Allah tatkala sewaktu- waktu orang tua kita di ambil oleh Allah. 
(Sidoarjo, 10 Februari 2021)

Komentar

  1. Titanium Edc | Table - Etixatonic Games
    Titanium titanium wedding band Edc titanium tv alternative is the joico titanium first ever ceramic Edc. The original titanium rod in femur complications wooden tabletop design for the Sega Genesis comes in a titanium wheels plastic cover with metal

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer