Manfaatkan Acara Reuni Dengan Positif, Tinggalkan Yang Negatif

Saat libur hari raya idul fitri adalah momen yang pas mengadakan acara reuni, baik reuni keluarga maupun reuni sekolah atau reuni kuliah. Banyak acara reuni ini di adakan di rumah, di rumah makan, di gedung, di hotel bahkan di tempat wisata. Umumnya, para peserta reuni mencoba mengingat kembali atau bernostalgia tentang hari-hari sekolah/perguruan tinggi mereka dulu, dengan detail mengingat teman-teman yang suka usil, dan bercerita tentang apa yang terjadi dengan masing-masing mereka sejak berpisah dan terpencar-pencar. Alumni biasanya sangat peduli dengan bagaimana hidup mereka berubah jika dibandingkan dengan hidup mantan teman sekolah/perguruan tinggi mereka, dan kadang merasa tertekan untuk bercerita jauh mengenai karier sukses mereka, pencapaian pribadi, dan hubungan dengan orang lain. Namun, saat menghadiri reuni semacam itu, tampaknya harus berhati-hati lagi. Mengapa harus hati-hati ? karena alasannya, dalam kegiatan reuni seperti itu akan sangat rawan munculnya kembali benih-benih cinta. Khususnya bagi mereka yang memang saat masih di sekolah/perguruan tinggi dulu saling memadu kasih, namun pada akhirnya harus terpisah karena sesuatu hal. Baru-baru ini beredar sebuah chat Whatsapp terkait hal itu usai adanya sebuah reuni di sekolah/perguruan tinggi. Screenshot chat tersebut diunggah oleh akun Facebook Luxmaya Fachry, tanggal 30 Juni 2017 lalu. Bukan hanya bernostalgia dengan teman lama, dengan adanya acara reuni baik reuni sekolah, perguruan tinggi atau reuni lainnya ternyata ada banyak manfaat yang bisa diambil. Beberapa manfaat temu kangen dalam acara reunian ini diantaranya: 1. Kembali merasakan masa sekolah/kuliah Sebagian orang menganggap ajang reuni sebagai hal yang sangat penting karena di reunianlah kita dapat kembali merasakan masa-masa sekolah yang penuh kebersamaan dan kebahagiaan bersama teman-teman. Masa-masa seperti ini hanya ada ketika kita sekolah, namun dengan reuni setidaknya kita bisa merasakan kembali hal-hal seperti itu walau sedikit. Mengingat hal-hal yang menarik, nama-nama panggilan yang kita dapat di masa sekolahpun akhirnya dipakai lagi ketika reunian. Memperbincangkan hal manis yang pernah kita lalui ini merupakan salah satu terapi hati yang efektif 2. Dipercaya dapat membuat umur panjang Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa kumpul-kumpul bersama sahabat yang akan menimbulkan rasa kegembiraan dapat membuat umur kita lebih panjang. Dalam penelitian itu membuktikan bahwa seseorang yang banyak dikelilingi oleh teman dan saudara kemungkinan meningggal lebih cepatnya berkurang 50 persen. Orang-orang yang memiliki kehidupan sosial seperti ini rata-rata hidupnya bertambah hingga 3,7 tahun. Penelitian di Brigham Young University dan University of North Carolina (UCLA), Amerika Serikat juga mengungkapkan bahwa teman dan keluarga yang selalu mendukung dapat membuat seseorang lebih terasa mudah dalam menghadapi masalah sehingga kebahagiaan selalu tercipta dan membantu seseorang mengurangi beban masalahnya. 3. Menghilangkan stres dan depresi berat Dukungan emosi yang didapatkan dari teman dan keluarga mampu meringankan beban dan masalah seseorang. Manfaat reuni alumni ini biasa menjadi tempat mencurahkan berbagai masalah sehingga mampu membuat seseorang merasa lebih bahagia. Beban dan masalah yang awalnya ia tanggung sendiri hingga membuat ia stres dan depresipun akhirnya berkurang bahkan hilang dan berubah menjadi sebuah keceriaan. Seorang professor medis Teresa Ellen juga menjelaskan, dukungan dan hubungan sosial seseorang mampu membuat tekanan darah, gula darah, metabolisme, dan stress hormonnya lebih stabil. 4. Memperkuat jaringan koneksi pertemanan Untuk beberapa orang yang menggeluti dunia bisnis, ajang reuni menjadi hal yang sangat bermanfaat karena disitu ia bisa memperkenalkan dan mengajak teman-temannya bergabung atau menikmati hasil bisnis yang ia geluti. 5. Menjalin tali silatuhmi dan saling bertukar informasi Bayangkan jika anda bereuni dengan teman-teman masa SMA, SMP atau bahkan SD yang sudah beberapa tahun tidak bertemu. Tentu hal ini sangat menyenangkan karena tali silatuhmi akan terjalin kembali dan merekatkan persahabatan dengan teman-teman yang mungkin sulit ditemui jika bukan dalam ajang reuni. Selain itu, dengan menghadiri acara reuni alumni kita akan mendapat informasi lebih banyak dari teman-teman kita. 6. Mengembalikan eksistensi individu Bertahun-tahun yang sudah berlalu mungkin telah mengubah kehidupan dan citra seseorang. Saat seseorang menjadi idola di masa sekolahnya bisa jadi sekarang malah bernasib sebaliknya. Adapula yang ketika sekolah prestasinya biasa-biasa aja malah menjadi orang sukses. Hal-hal seperti inilah yang akan menjadi perbincangan hangat saat acara reuni. Bagi mereka yang biasa-biasa aja ketika sekolah dan saat ini sudah menjadi sukses, ajang reuni menjadi tempat untuk eksistensi dirinya. 7. Menjadi ajang untuk bakti sosial Ajang reuni banyak dimanfaatkan oleh para anggotanya untuk melakukan hal yang positif, seperti penggalangan dana untuk amal, melaksanakan seminar-seminar, dan lain-lain. 8.Membahagiakan keluarga, teman, dan guru Dalam sebuah acara reuni biasanya tidak lupa mengajak guru-guru mereka dahulu. Selain itu, bagi mereka yang telah berkeluarga juga mengajak anak, dan pasangannya. Untuk seorang guru, ajakan bergabung dalam acara reuni tentunya akan membuat guru merasa terhormat karena masih diingat oleh siswa-siswanya. Untuk anak atau pasangan seseorang yang diajak pastinya akan menimbulkan kebahagiaan. Tidak hanya hal positif yang bisa didapatkan dalam ajang reuni alumni. Ada banyak hal negatif juga tetapi semoga hal ini tidak terjadi pada Anda. Reuni biasanya juga dijadikan sebagai ajang “pemalakan” bagi mereka yang sudah sukses di angkatannya, ajang CLBK (Cinta Lama bersemi Kembali) bagi mereka yang telah berumah tangga sehingga dapat merusak rumah tangga tersebut, dan lain-lain. Manfaat Lain Sementara itu, beberapa penelitian mengungkapkan manfaat dari kegiatan kumpul-kumpul bersama teman sekolah di ajang reuni. Ternyata, kegiatan tesebut bisa membuat umur panjang. Sebuah penelitian pernah menemukan bahwa seseorang yang banyak dikelilingi teman dan saudara kemungkinannya meninggal lebih cepat berkurang 50 persen dibandingkan mereka yang tidak memiliki kehidupan sosial. Orang-orang yang memiliki kehidupan sosial yang cukup aktif rata-rata hidup 3,7 tahun lebih lama. Para peneliti juga mengungkap efek dari memiliki teman dibandingkan dengan berhenti merokok. Merasa sendirian dengan sedikit dukungan sosial meningkatkan risiko kematian, seperti kecanduan alkohol atau obesitas. Penelitian yang dilakukan tim dari Brigham Young University dan University of North Carolina (UCLA), Amerika Serikat, juga menunjukkan adanya hubungan antara kematian dan kesepian, baik pada wanita maupun pria di segala usia. Mereka menganalisis data dari 148 penelitian selama tiga dekade yang melibatkan 300,000 orang. Hasilnya, teman dan orang-orang yang mendukung dapat membuat hidup seseorang menjadi lebih terasa mudah. Dukungan emosi yang didapatkan dari teman dan orang tercinta dapat membantu mengurangi beban masalah. Hal ini sangat penting agar tidak memicu stres atau depresi berat yang bisa menjadi penyakit dan memicu kematian lebih cepat," kata Bert Uchino, salah satu peneliti dari Brigham Young University, seperti dikutip Dailymail. Teresa Ellen Seeman, profesor medis dari UCLA School of Public Health menambahkan, seseorang yang mendapat dukungan dan hubungan sosial yang positif, tekanan darah, gula darah, metabolisme, dan stres hormonnya lebih stabil. Sementara itu, psikolog klinis dan forensik ternama di Jakarta, Kasandra Putranto menuturkan, selain mampu memberikan rasa senang, reuni juga menjadi ajang membuat atau memperkuat koneksi/jaringan pertemanan yang nantinya bisa berguna untuk karier maupun usaha yang dijalankan. Hal Negatif Namun, banyak pula yang memanfaatkan ajang reuni untuk hal-hal yang negatif. Misalnya saja, reuni menjadi ajang 'pemalakan' bagi mereka yang dianggap sukses di angkatannya. Bahkan, ada yang memanfatkan reuni sebagai ajang cinta lama bersemi kembali (CLBK). Karena itu, tak jarang, hal tersebut bisa merusak rumah tangga orang lain. Untuk itu, lebih baik, reuni diiringi dengan kegiatan yang positif seperti bakti sosial, donor darah, atau yang lainnya. Hal tersebut perlu dilakukan agar kegiatan tersebut lebih jelas, positif, dan terarah. [Di Tulis Dari Berbagai Sumber]

Komentar

Postingan Populer