Sujud Syukur Juara Dunia Atletik Lalu Muhammad Zohri

Muhammad Lalu Zohri Sprinter putra  berusia 18 tahun asal Lombok NTB itu secara tak terduga berhasil menjuarai nomor bergengsi cabang atletik, sprint 100 meter, dalam Kejuaraan Dunia IAAF U20 yang berlangsung di Tampere, Finlandia, Rabu (11/7/2018). IAAF adalah federasi atletik dunia.

Luar biasa dan Istimewa, Muhammad Lalu Zohri menjadi juara walau start dari lintasan kedelapan. Dalam kejuaraan atletik, sang juara atau pelari unggulan biasanya berlari dari lintasan tengah karena di situlah para pencatat waktu terbaik pada kualifikasi ditempatkan.

Namun Zohri berhasil melesat cepat dan foto finis menunjukkan bahwa dialah sang pemenang dengan waktu 10,18 detik. Artinya, pemuda kelahiran 1 Juli 2000 ini berlari sejauh 1,2 meter per detik.

Ekspresi yang ditunjukkan Muhammad Lalu Zohri setelah jadi pemenang adalah langsung melakukan sujud syukur. Inilah bentuk ekspresi seorang muslim ketika memperoleh karunia nikmat (keberhasilan) dari Allah, atau telah terlepas dari bahaya (musibah).

Sebagaimana dalam jumhur ulama sependapat ikhwal sunatnya mengerjakan Sujud Syukur. Sujud syukur disunnahkan dalam dua kondisi:

1. Ketika adanya anugerah atau nikmat yang baru seperti seseorang mendapat hidayah, masuk Islam, atau umat Islam mendapat pertolongan atau kelahiran anak, dll.

2. Ketika tercegah atau terhindarnya musibah seperti selamat dari kecelakaan tenggelamnya kapal , jatuhnya pesawat atau selamat dari pembunuhan, dan lain-lain.

Diriwayatkan dari Abu Bakrah bahwa Nabi saw. apabila mendapatkan sesuatu yang disenangi atau diberi kabar gembira, segeralah tunduk bersujud sebagai tanda syukur kepada Allah swt. [ HR. Abu Daud, Ibnu Majah serta Tirmidzi menganggapnya sebagai hadits hasan ] .

Baihaqi meriwayatkan dengan sanad menurut syarat Bukhari : "Bahwa Ali radia anhu, ketika menulis surat kepada Nabi saw. untuk memberitahukan masuk Islamnya Suku Hamdzan, beliau pun sujud dan setelah mengangkat kepalanya terus bersabda: 'Selamat sejahtera atas Suku Hamdzan! Selamat sejahtera atas Suku Hamdzan'!"

Dari Abdurrahman bin 'Auf : "Bahwa Rasulullah saw. pada suatu hari keluar dan saya mengikutinya sampai kami tiba di Nakhl. Beliau lalu sujud dan lama sekali sujudnya itu hingga saya takut kalau-kalau Allah akan mendatangkan ajalnya di sana. Saya lalu datang mendapatkannya, tiba-tiba beliau mengankat kepala dan bertanya: 'Mengapa wahai Abdurrahman?' Saya menceritakan perasaan saya tadi, maka beliau pun bersabda:'Sesungguhnya Jibril a.s. datang kepadaku tadi dan berkata: Sukakah Anda kuberi kabar gembira ? Sesungguhnya Allah berfirman kepada Anda: Barang siapa membacakan shalawat padamu, maka Aku akan memberinya rahmat . Dan berang siapa membacakan salam kepadamu, maka Aku akan memberinya keselamatan. Oleh karena itu saya sujud sebagai tanda syukur kepada Allah Ta'ala. [ H.R. Ahmad, Hakim, Baihaqi ] .

“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. Aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”

Sumber:
TRIBUN-BALI.COM
Fikih Sunnah 2 hal.117-119, Sayyid Saabiq, Penerbit: PT.Al-Ma'rif, Bandung.

Komentar

Postingan Populer