Untuk Pegiat Dakwah, Waspadalah


Merupakan sebuah kemulian yang sangat agung dan kenikmatan yang besar yang datang dari Allah, bila anda diberikan kemampuan untuk berkihidmad pada Islam, bersyukurlah kepada Allah, kemudahan yang diberikan Allah kepadamu untuk berkhidmah kepada Islam, penyebab lambatnya suatu pekerjaan, bahkan dapat menghentikannya yang tidak asing bagi orang pintar seperti anda, diantaranya adalah:

·      Waspadalah dengan sifat malas dan bosan, karena sifat ini akan membuat anda berhenti sama sekali dari  pekerjaan dan menyia-nyiakan waktu, peluang dan kesempatan. Bahkan terkadang akan   menjadi penyakit yang akan selalu menyertai anda.
·    Hati-hati dengan sifat ingin di puji (riya sum’ah) karena sifat ini akan membunuh amalan dan akan menghapuskan pahala.
·         Hati-hatilah dengan tuntunan jiwa anda yang paling menonjol adalah egoisme dan menisbahkan semua pekerjaan kepada dirinya dan menganggap rendah pekerjaan orang lain.
·   Hindari mengeluh dan mengadu karena sifat tersebut merupakan salah satu  bentuk Al mannan (mengungkit-ngungkit kebaikan) hendaknya anda diam dan intropeksi diri.
·       Jangan sekali-kali anda memutuskan suatu pekerjaan banyak yang memiliki semangat tinggi sehari,ua hari namun setelah itu berhenti total. Bekerja yang kontiyu walaupun sedikit, itu lebih (utama) dan bisa lebih lama.
·         Menjahui sifat iri , dengki dan sombong, bersihkan hati anda dari sifat tersebut.
·     Hindari emosional dan tergesaa-gesa, barangsiapa yang berjuang di bidang dakwah ia pasti melihat medan dakwah membutuhkan kesungguhan luar biasa, terkadang ada sebagian yang terdorong bertindak dengan tergesa-gesa, karena ingin cepat melihat hasil dan ingin menutupi kekurangan. Kerja dakwah membutuhkan kehati-hatian, tidak tergesa-gesa dan memperhatikan skala prioritas. Hendaklah sifat lemah lembut selalu menyertai anda. Karena dakwah anda akan lebih diterima. Sifat lemah lembut dan berdebat dengan cara yang baik merupakan adat para nabi dalam rangka mentaati perintah Allah dan salah satu upaya untuk membuka pintu hati. Allah telah memerintahkan Nabi Musa dan harun agar berbuat lemah lembut kepada raja Fir’aun,  “Pergilah kamu berdua kepada Fir’aun, sesungguhnya dia telah melampui batas, maka berbicaralah kamu berdua dengan kata-kata yang lemah lembut mudah-mudahan ia ingat atau takut.” (QS: 20:43)
·     Waspada terhadap cinta kedudukan dan ingin selalu memimpin karena sifat tersebut akan merusak jiwa yang lemah dan akan menimbulkan sifat riya dan sum’ah. Fudail bin ‘Iyadh mengatakan, “Tidak seorangpun menyukai kedudukan, melainkan ia senang menyebutkan kejelekan dan kekurangan orang lain, agar ia pandang yang paling sempurna, dan ia tidak senang seseorang menceritakan kebaikan orang lain dihadapannya, barangsiapa yang sudah gila kedudukan maka kebaikan jauh darinya.”

      

Komentar

Postingan Populer